Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 17:52:08【Sehat】131 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(44448)
Artikel Terkait
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
- Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG